Setelah pengakuan, Norwegia resmikan hubungan diplomatik dengan Palestina

.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Norwegia, Andreas Motzfeldt Kravik, menyambut kehadiran Dubes Palestina Marie Antoinette Sedin di Oslo (X/@akravik79)

Pemerintah Norwegia secara resmi memulai hubungan diplomatik penuh dengan Negara Palestina, sebagaimana diumumkan pada Kamis (24/4) waktu setempat. Langkah ini dilakukan hampir setahun setelah Norwegia mengakui kedaulatan Palestina, keputusan yang sempat menuai reaksi keras dari Israel.

Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Andreas Motzfeldt Kravik, menyampaikan pengumuman tersebut melalui platform media sosial X pada Jumat (25/4/2025). 

"Hari ini, kami meresmikan dimulainya hubungan diplomatik antara Norwegia dan Negara Palestina," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kravik juga menyampaikan ucapan selamat kepada Marie Antoinette Sedin, yang resmi bertugas sebagai Duta Besar Palestina untuk Norwegia. Sedin telah menyerahkan surat kepercayaannya kepada Raja Harald V.

Hubungan diplomatik ini menjadi kelanjutan dari langkah Norwegia pada 28 Mei tahun lalu, saat bersama Irlandia dan Spanyol, mengakui kedaulatan Palestina. 

Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store, saat itu menyatakan bahwa pengakuan ini merupakan bagian dari upaya mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.

Sebelumnya, Duta Besar Norwegia untuk Turki, Andreas Gaarder, sempat mengatakan bahwa pengakuan terhadap Palestina merupakan "titik balik", mengingat Norwegia telah mendukung Otoritas Palestina selama lebih dari tiga dekade. 

Norwegia sendiri dikenal sebagai mediator dalam Kesepakatan Oslo di awal 1990-an, sebuah upaya damai antara Israel dan Palestina yang sayangnya kemudian mengalami kegagalan.

Tindakan Norwegia ini mendapat penolakan dari Israel, yang membalas dengan mencabut akreditasi diplomat Norwegia di Ramallah, Tepi Barat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama